KESEPIAN
DUNIA SENJA
karya : muhammad fajry
parawansa
Di
suatu hari hiduplah seorang anak yatim,ia bersaudara 3 orang. Anak itu bernama
Adit. Ia hidup dengan harta yang apa adanya rumah yang tidak begitu mewah.
Setiap hari aktivitas Adit yaitu cuman sekolah dan bermain. Adit kadang
mempunyai suatu pemikiran bahwa ia adalah anak yatim piatu dan anak tiri. Adit
adalah anak yang merindukan akan kasih sayang orang tua, tetapi boro-boro
perhatian dari orang tua tinggal bareng aja jarang ia rasakan saat ini. Ia
merasa kehilangan ibunya saat ini karena hanya ibunya yang dapat menenangkan
hatinya begitu juga yang d rasakan oleh saudaranya.
Di
pagi hari ia di sambut oleh cahaya matahari yang begitu terang dan penuh
semangat, tumbuhan hijau yang berada di pekarangan rumahnya, dan kicauan burung
yang yang merdu. Entah mengapa Adit tiba-tiba menangis dalam hati melihat itu
semua, ia duduk terdiam melihat di sekeliling rumahnya. Ia berfikir dan berkata
“untuk apa saya di ciptakan di muka bumi ini dengan penuh kebodohan dan
kekurangan,”? tiba-tiba kakaknya datang dan menanyakan apa yang Adit
fikirkan,entah mengapa Adit mengucurkan air mata yang membuat hati kakaknya
tersentuh dan menangis pula.
Pada
malam harinya di suasana gelap gulita karena lampu pada saat itu padam,hanyalah
lilin yang menemaninya,Adit sendirian duduk di ruang tamu rumahnya, kakaknya
pergi ke rumah tetangganya. Ia duduk sambil mendengarkan lagu, ia coba menelfon
ayahnya tetapi tidak di angkat kemudian ia menelfon kakaknya dan menyuruh untuk
menghubungi ayahnya,tetapi mengapa telefon dari kakaknya di angkat sedangkan
dari ia tidak di angkat. Ia terdiam dan meratapi kejadian itu ia berkata di
dalam hati “apakah salah ku,hanya telefon dari ku saja yang kau tak
angkat,mengapa kau tega melakukan ini apakah kau tak sayang aku,jujur aku sudah
bosan hidup tetapi ALLAH masih mengijinkan ku untuk berpijak di bumi ini”dengan
bercucuran air mata ia memanggil ibunya dengan suara
tersendak-sendak”ibu,tolong lah aku bantulah aku untuk tetap tegar menghadapi
segala cobaan ini,temuilah aku temanilah aku walaupun sekedar mimpi. ku ingin
mengatakan aku merindukanmu dan mencintaimu.”
Ke
esokan harinya ia sadar akan semua ini,ia mengerti tujuan ia di ciptakan di
muka bumi ini,ia meminta maaf sama ayahnya,saudaranya,dan orang-orang yang ada
di sekelilingnya,layaknya tiada lagi kehidupan yang di milikinya esok
hari,kesedihan tak dapat lagi ia rasakan ia sangat bersyukur akan semua ini
canda tawa sajalah yang menemani harinya saat ini.....:)